seperti penyair yang berdarah dingin
yang pandai menoreh luka
dan kau
umpama sajak sederhana
yang tak ada matinya
terkadang kau mirip matahari
kau cinta pada bumi
tapi kau mengerti
melayan kerenah hati membinasakan
kau seperti pulau
berada ditengah lautan bersendirian
sebuah pulau yang batunya adalah harapan
dan pokok pokok nya impian
tapi untuk kau
bencilah
jika memang dengan kebencian itu
kau akan memulakan sesuatu yang bermakna
dan aku akan menjadi bayu
hanya meniupkan angin
yang kau takkan lihat dengan mata
terkadang dibiarkan berlalu pergi
tapi membawa terbang kesedihan mu
bersama sayap sayap waktu.
No comments:
Post a Comment